Posts

1 & 2 Juni 2021

riuh. aku padat. seperti kaca dibekap slime. pada akhirnya aku akan pecah. kelelahan & keramaian adalah neraka dunia. (aku belum & takkan mencintai siapa pun). anjing! ini kopi bukan sesuai pesanan. siapakah yang mengerti? sejuta Dali, semilyar Carrington & secuil Picasso tak lagi mekar. buku-buku telah dibuka, namun mataku buta. dengarlah Senja di Pelabuhan Kecil & lelaplah bersamaku, sayang. kita sama-sama menyedihkan, bukan?

21 Oktober 2020

sambil mendengar The Watchtower, aku melihat cinta di tempat ini. malam begitu gelap, kekasih. cahaya matamu membuatnya terang. ternyata cinta berada di antrean paling belakang. ia memang tak pernah tergesa, jika ada sesuatu yang mengambil tempatnya. ia juga pasrah—ia tabah, tak seperti kita. tak seperti kita. kita ini siapa? ini tengah malam & tidur jauh dariku: (judul puisi ini sengaja tak dituliskan) kuda itu meninggalkanmu di tempat ini, kau penumpang yang membenci peta. sebab arah selalu menuntunmu menuju celaka. apakah perjalanan memang sebuah kutukan? kuda itu meninggalkanmu ketika seorang lelaki berkata: "tunggulah sebentar di sini, aku kan kembali. tepat ketika matahari jadi kuning & malam ingin memelukmu!" kuda itu mendatangimu ketika seorang lelaki kembali namun kau tak lagi di tempat itu. 2020 tokoh "kau" di puisi di atas adalah seseorang yang aku anggap cinta itu. cinta yang murni itu. bukan cinta nafsu, bukan cinta sebab, juga bukan cinta karen

18 Oktober 2020

berikut ini adalah apa-apa yang mesti kita lakukan ketika hari telah jatuh pada minggu: 1. mencintai seseorang dengan doa yang tak pernah putus. sekali pun putus, sudah pasti itu bukan sebuah kesengajaan. itu hanya sebuah kekhilafan. 2. pergi ke sebuah tempat yang asik, namun harus sendirian. tenang, tak ada keramaian. karena semua orang sedang meliburkan dirinya, tapi tidak untuk mulut & pikirannya. 3. menonaktifkan gawai, karena semua sumber masalah, kenangan, janji tersimpan di sana. tenanglah—walau hanya sehari. sungguh, hari ini adalah hari di mana engkau mesti melihat wajahmu di cermin, lalu menangis atau tertawa. 4. mandi air hangat. karena kita—pada hari minggu, sebenarnya hanya membutuhkan pelukan. karena tak semua orang paham. maka mandi air hangat adalah cara mencari pelukan ketika sendirian. 5. berbicara dengan diri sendiri. dimulai dengan pertanyaan yang gampang: apakah hari senin akan menusuk mataku esok? 6. biasanya pada hari minggu kuturut ayah ke kota—tapi kota sud

16 Oktober 2020

saya berada antara aku & engkau. kamu telah pergi beberapa bulan yang lalu. memikul lagu-lagu, puisi cinta & beberapa hal yang belum bisa atau memang tak diperbolehkan tuk saya sentuh atau saya ambil. saya jadi memahami mengapa kata "hilang" diciptakan tuhan, lalu kamus menambahkan ke & an, alhasil menjadi "kehilangan", begini memang hidup itu, saya mengamini semuanya. semua yang datang, semua yang pergi. seperti la tour yang terus saya putar ulang. rasanya berbeda. ketika saya jatuh, ketika saya terbang, ketika saya tidur. sangat "berbeda", begitu pula hidup, saya mengamini berbeda & apa yang dinamakan perbedaan itu, yang datang mungkin seseorang, yang pergi lebih mungkin seseorang yang datang itu. ya, hidup begitu bahagia, di sisi lain saya merasa terpuruk. perihal kesedihan & hal-hal yang mesti saya tangisi, biasa sajalah menanggapinya: tunduk pada luka, bersedih selama berhari-hari, duduk sendiri & mengalami sesuatu, berjalan la

AKU MERASA AKAN DISALIBKAN

seperti Yesus, tapi tidak di bukit golgota melainkan di dada seorang puan yang selalu aku sebut namanya dalam cemas dari diri kita; kejahatan sekaligus kenikmatan ialah kematian yang kita inginkan. tapi apakah waktu bisa diterka dan pahala ditimbang? semestinya gamang ini tak ada, karena aku telah siap disalibkan di dada seorang puan yang namanya kuteriakkan semalam. hingga suaraku menjadi serak dan cuma di matanya aku melihat seorang ibu. cinta kasih berasal. 2020 * Terbit di koran Tempo (4 Juli 2020).

9 Oktober 2020

mana kematian? di sini aku. datangi sekarang. mari nikmati sekali lagi anggur ini. sekali lagi. mabuklah separah mungkin. anggur ini sekali lagi, teguklah! kata-kata siang ini telah jadi api di atas kepalamu. hiduplah dalam lingkaran yang itu-itu juga, kekasih. biarlah aku yang mengembara. biarlah! telah tegap hatiku. hatiku telah tegap. ke mana engkau menuju? di mana cinta itu, kekasih? bila pertanyaan ini engkau jawab maka tataplah mataku lebih dalam. tataplah! jika memang wajahmu menoleh ke arahnya, tinggalkan sajalah aku. aku bisa jalan sendirian, walau kakiku pincang. aku bisa jalan sendirian, kekasih. baik-baiklah di sana. baik-baiklah. aku di sini bersakit-sakitlah & tak mesti tahu pula engkau di sana yang sedang berbahagia. kekasih yang baik & sedang jauh dari tanganku. ingat cinta abu-abu & kasih sayang warna-warni itu. ditulis titan. bukan jumat terakhir.

9 Oktober 2020

kenikmatan hidup ialah mati muda. (aku sendiri, cemas. kamu di kejauhan bersama orang yang kubenci. aku di sini, di hatimu yang sempit itu. aku sendiri, lagi-lagi aku cemas. lagi-lagi aku tak yakin pada diriku yang percaya padamu dengan kadar melebihi batas normal yaitu 120%, agaknya hidup mesti terus berjalan. terus berjalan. namun aku ingin berjalan bersamamu. tak mesti & tak perlu kujelaskan panjang lebar padamu. aku ingin terus bersamamu. begitu saja, sampai rambutku rontok, sampai rambutku & rambutmu penuh uban—menua seperti ini saja & cinta tetap akan muda, seperti pertemuan pertama kita; seperti aku mencintaimu lebih dulu & kamu menyusul perasaan cintaku itu—kebahagiaan ialah melihat garis tanganmu. melihat takdir yang mengukir namaku. melihat sesuatu yang telah dicipta & dipastikan: itu aku!) kenikmatan hidup ialah mati muda & menangis. ditulis titan. memikirkan seseorang.